Tercekat aku dalam pikir dan kata sendiri
Pada pikir yang masih tentang itu-itu saja
Pada kata yang tidak pernah berhasil tersusun,
apalagi tersampaikan tanpa jadi terkesan lucu
Pedih yang dibalas dengan tawa
Tapi tawa bisa tercipta dari hal paling menyedihkan
Siapa sebenarnya yang kau coba tipu,
Dirimu atau hanya sekedar orang lain
Jantung ini telah dirajam berkali-kali
Bijaksananya aku mulai bertanya pada diri
Mungkin ini bukan perkara siapa tapi apa
Atau ketidaktahuan, ketidakberanian --
Disatu sisi sore adalah waktu terbaik
Jangan sampai gelap, dan terik dapat membutakan
Dalam gelap aku sengaja kembali pada pikir
Tenggelam dan memberi waktu lebih lama; sampai akhirnya aku tersedak
Menyusun kata masih bukan menjadi keahlianku
Kadang aku menganggap puisi adalah sarana
Bagi mereka yang terlalu takut untuk bercerita secara gamblang
Namun diperuntukkan bagi mereka yang tidak takut jujur; merasa, tenggelam, tercekik
Dalam jiwa, kepala, dan tenggorokan.